Peran Ganda Perempuan Penenun di Sumatera Utara

Peran Ganda Perempuan Penenun di Sumatera Utara

Untuk bisa mendapatkan gambaran tentang kondisi ekosistem tenun di Sumatera Utara, Tobatenun melalui Jabu Bonang melakukan social mapping atau pemetaan sosial. Social mapping ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam terkait kondisi penenun serta mengetahui dampak yang terjadi dari program yang sudah dilakukan Tobatenun sejauh ini. Penelitian ini dilakukan pada 3 daerah mayoritas asal mitra Tobatenun,  yaitu di Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba, dan Kabupaten Tapanuli Utara.

Melalui penelitian ini didapat penemuan-penemuan menarik seputar kehidupan para penenun. Dari segi ekonomi, para penenun yang mayoritas adalah perempuan ternyata berperan sebagai tulang punggung dari keluarga mereka, yang menunjukkan bahwa adanya peran ganda dalam kehidupan para penenun. Rata-rata para mitra penenun yang memiliki status ‘sudah menikah’ memiliki beban tanggungan 2 hingga 7 orang dalam keluarga. Untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, mereka menjadikan bertenun sebagai mata pencaharian utama dan sebagian besar penenun ini juga memiliki mata pencaharian sampingan seperti berladang, berkebun juga berdagang.

Peran ganda untuk bertanggung jawab mencari nafkah tentu membuat mereka harus bekerja ekstra. Dengan pola hidup yang kurang terjaga akhirnya menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Kebiasaan mereka bertenun selama berjam-jam dalam satu hari menyebabkan mereka sering merasakan sakit pada bagian kaki, pinggang dan juga punggung. Dan kebanyakan dari para penenun ini belum memiliki jaminan kesehatan sama sekali dan sebagian diantaranya memiliki jaminan kesehatan yang dibantu oleh desa tetapi sudah tidak aktif ditambah minimnya akses terhadap fasilitas kesehatan di sekitar tempat tinggal mereka.

Melalui survey ini, Tobatenun melihat beban sosial dan beban kerja yang ditanggung oleh para penenun sebagai kaum perempuan, serta kurangnya akses pelayanan kesehatan khususnya bagi beberapa penyakit yang menyasar perempuan. Minimnya fasilitas dan pengetahuan mengenai kesehatan memberikan pengaruh atas kurangnya perhatian mereka terhadap kesehatan diri dan keluarga. Hal ini yang kemudian mendorong Tobatenun untuk mengadakan tes IVA massal terhadap para mitra penenun. Pemeriksaan tes IVA ini dilakukan terhadap 103 mitra yang tersebar di berbagai daerah. Pendampingan juga dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi terkait masalah kesehatan yang dirasakan oleh para penenun dan pentingnya untuk memperhatikan kesehatan organ reproduksi mereka. 

Berdasarkan hasil riset ini, Tobatenun berharap untuk kedepannya dapat  menyusun serta bekerja sama dengan para instansi-instansi terkait dalam membuat program yang lebih adaptif terhadap kebutuhan para mitra pengrajin di bidang tenun khususnya di wilayah Sumatera Utara.

 

Previous Article
Keep in touch with the latest update
Get special discount for new subscribers