Mandok Hata - Momen Berkumpul Bersama

Mandok Hata - Momen Berkumpul Bersama

Mandok Hata menjadi suatu tradisi untuk sebuah “ulaon” (perkumpulan). Sederhananya adalah saat keluarga saling berkumpul di suatu acara dan saling menyampaikan pesan, nasehat, penghiburan dan lain sebagainya. Mandok Hata biasanya dilakukan di malam pergantian tahun, adat pernikahan ataupun di acara kematian.

Mandok Hata salah satu tradisi yang dijalankan oleh Suku Batak, contohnya dalam merayakan tahun baru, yang biasanya dimulai pukul 00:00 diawali dengan ibadah ucap syukur kepada Tuhan atas tahun yang sudah dilewati dan untuk menyongsong tahun yang baru. Mandok Hata berarti “berbicara”.

Sesuai dengan namanya, berbicara disini kadang dapat bermakna untuk berkontemplasi atau renungan, dalam bahasa lain dapat dibilang mengucapkan sepatah dua patah kata. Pada tradisi ini seluruh keluarga diharuskan berbicara. Setelah dimulai dengan doa bersama, masing-masing anggota keluarga dipersilahkan berbicara dalam suasana yang khusyuk.

Masing-masing anggota keluarga akan berbicara biasanya dimulai dari anggota keluarga paling kecil, ucapan mengenai syukur, terima kasih, curhat, meminta maaf dan juga introspeksi diri, sederhananya setiap orang dibebaskan menuangkan isi hatinya pada malam itu, tidak sedikit juga yang sampai meneteskan air mata. Kegiatan baru akan berakhir jika semua anggota keluarga sudah menyampaikan isi hati masing-masing dan kemudian kembali ditutup dengan doa.

Doa Keluarga Batak pada malam pergantian tahun merupakan tradisi yang telah dijalankan kira-kira sekitar 100 Tahun lalu, ketika Injil masuk Tanah Batak. Misionaris dari Amerika, Jerman dan Belanda, membawa tradisi mereka juga ke Tanah Batak, salah satunya yaitu “doa di malam pergantian tahun”.

Inti dari Mandok Hata adalah mengucapkan doa syukur pada Tuhan setelah melewati hari-hari yang dilalui, baik sambutan selamat Tahun Baru, juga berisi harapan masa depan lebih baik terutama dalam hal, berkat rezeki, kesehatan dan komunikasi keluarga, serta dijauhkan dari segala masalah dan bencana.

“Seluruh keluarga pada malam itu berkumpul dalam satu ruangan di rumah. Seluruh anggota keluarga ikut mulai dari yang tua sampai anak-anak.”

Previous Article Next Article

Leave a comment

Please note, comments must be approved before they are published

Keep in touch with the latest update
Get special discount for new subscribers