Karya seni tenun tradisional sebagian besar merupakan bagian dalam kehidupan perempuan dari berbagai budaya di Indonesia yang mana dalam pelestariannya perempuan memiliki peran yang penting. Hari Tenun Nasional menjadi momen yang berarti bagi Industri Tenun Indonesia sehingga dalam merayakan kekayaan budaya Indonesia, Tobatenun berkolaborasi dengan Sarinah menggelar acara 'Menjalin Kisah: #PerempuanDirayakan dengan Tobatenun’. Selebrasi ini salah satu bentuk apresiasi bagi perempuan yang terlibat dalam ekosistem tenun dari hulu ke hilir maupun perempuan yang mendukung dan menghargai seni dan budaya.
Merangkul setiap individu tanpa memandang gender, beberapa sosok inspiratif menyemarakkan panggung peragaan busana seperti Bapak Triawan Munaf, Bapak Mohamad Kadri, Ibu Terry Supit, Ibu Isti Galuh, Ibu Patti Siagian, Ibu Sonya Michaela, Ibu Nancy Teppy dan Ibu Lusia. Dalam peragaan busana, Tobatenun menampilkan berbagai koleksi Tobatenun, termasuk koleksi terbaru 'Marlaiar' dan 'Tepi Laut'. Kedua koleksi ini terinspirasi dari keindahan pantai dan lautan, dengan desain yang memadukan unsur-unsur alam, seperti mutiara, kerang, dan terumbu karang. Kain-kain yang digunakan dalam koleksi ini menggunakan pewarnaan alami yang ramah lingkungan, sesuai dengan misi Tobatenun sebagai social enterprise yang mendukung keberlanjutan.
Dengan digelarnya acara 'Menjalin Kisah: #PerempuanDirayakan dengan Tobatenun' dan digalakkannya kampanye #PerempuanDirayakan; tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebagai momentum untuk merefleksikan peran penting perempuan dalam melestarikan budaya, seni tenun dan berbagai aspek lainnya.
Melalui kolaborasi dengan Jabu Bonang dan Jabu Borna, Tobatenun menunjukkan upaya yang mendorong pelestarian warisan budaya sekaligus memberdayakan perempuan-perempuan yang terlibat. Kampanye ini mengajak kita semua untuk merayakan, menghargai, dan mendukung perempuan lintas bidang.
Ikuti perjalanan kampanye Perempuan Dirayakan, melalui YouTube dan Instagram Tobatenun.