Warisan Dan Kesinambungan Tenun Batak - World Ikat Textiles Symposium

Warisan Dan Kesinambungan Tenun Batak - World Ikat Textiles Symposium

Metode pembuatan tenun ikat dapat dijumpai dalam berbagai wastra Indonesia, seperti  Ulos dari Sumatera Utara. Menjadi bagian dalam pelestarian tenun dan ekosistem didalamnya, Tobatenun dan Jabu Bonang turut merayakan keberagaman tenun ikat dengan menghadiri penyelenggaraan World Ikat Textiles Symposium yang diadakan di Baguio, Filipina pada tanggal  3 - 6 Desember 2024. 

World Ikat Textiles Symposium merupakan konferensi internasional yang didedikasikan untuk kesenian dan tradisi kain ikat di seluruh dunia. Pada acara ini, Tobatenun membawa tenun Batak untuk diperkenalkan, bersanding dengan beragam koleksi tenun ikat dari berbagai negara. 

Pada kesempatan ini, Tobatenun dan Jabu Bonang berkesempatan membagikan kisah dan pengalaman yang ada di Sumatera Utara, khususnya di Rumah Komunitas penenun, Jabu Bonang, serta kebudayaan suku Batak, dengan Kerri Na Basaria, CEO & founder Tobatenun, sebagai pembicara membawa tema ‘Weaving the Loop: Legacy and Continuity of Textile Arts among the Batak in Lake Toba’ di hari kedua konferensi World Ikat Textiles Symposium. 

Selain menjadi pembicara, Tobatenun bersama Manjusha berkolaborasi mengisi acara dengan berpartisipasi dalam fashion show, memperlihatkan keberagaman tenun Batak melalui 8 koleksi tenun dengan motif Gatip-gatip, Harungguan, Bintang Maratur, Tapak Catur, Simakatakat dan Mangiring yang dihiasi dengan aksesoris tradisional Batak.

 

Para peserta World Ikat Textiles Symposium dan pengunjung Baguio Convention and Cultural Center juga dapat melihat dan memiliki tenun Batak dengan mengunjungi booth Tobatenun.

Sedikitnya jumlah pembuat motif ikat dibandingkan penenun di Sumatera Utara, menjadi salah satu perhatian Tobatenun. Melalui Jabu Bonang, Tobatenun berupaya untuk merangkul segenap ekosistem tenun Batak dengan membekali mereka pelatihan dan pendampingan untuk melestarikan budaya dan keberlangsungannya agar budaya tidak hilang, termasuk ulos dengan metode tenun ikat.

Kerri Na Basaria menyampaikan "Tenun bukan hanya mengekspresikan seni ataupun sebuah kebutuhan tetapi juga menjadi bagian dari identitas. Kami berkomitmen mendorong pertumbuhan inklusif, berupaya menjadikan seni tidak sebagai komoditas dan menyeimbangkan semuanya sehingga terciptanya keberlangsungan dan kesinambungan agar nyata penerapan regenerasi budaya."


###

Tentang PT Toba Tenun Sejahtera:

PT Toba Tenun Sejahtra atau dikenal dengan nama Tobatenun didirikan pada 26 Juli 2018 dilatarbelakangi oleh cita dan harapan terhadap tenun Batak dan ekosistemnya. Tobatenun menjalankan usahanya sejak Januari 2020 dengan semangat wirausaha sosial yang memiliki misi untuk merevitalisasi dan melestarikan tradisi tekstil yang terancam serta menangani masalah sosial di komunitas terkait tersebut. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Tobatenun menekankan pada pemberdayaan perajin lokal, proses usaha yang bertanggung jawab pada lingkungan dan keberlanjutan sosial. Tobatenun juga berupaya untuk berinovasi dan memajukan fesyen Indonesia melalui warisan tekstilnya yang kaya dan beragam baik untuk pasar lokal maupun internasional. 

Previous Article Next Article

Leave a comment

Please note, comments must be approved before they are published

Keep in touch with the latest update
Get special discount for new subscribers