Kiprah Tobatenun pada World Ikat Textiles Symposium (WITS) 2024 dalam Budidaya Warisan Leluhur hingga Pemberdayaan Perempuan

Kiprah Tobatenun pada World Ikat Textiles Symposium (WITS) 2024 dalam Budidaya Warisan Leluhur hingga Pemberdayaan Perempuan

Komitmen untuk melestarikan tradisi leluhur terus mengalir dalam hati sebagai bagian dari identitas bangsa. Pelestarian ini dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari saling menguatkan untuk menghormati warisan budaya hingga mendukung kreativitas para pengrajin. Hal ini menjadi salah satu sorotan utama dalam World Ikat Textiles Symposium (WITS) yang diselenggarakan pada 3 hingga 6 Desember 2024 di Kota Baguio, Filipina. Pandangan ini sejalan dengan visi Tobatenun yang memandang tradisi sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan dihormati.  

Pada acara tersebut, Kerri Na Basaria, CEO sekaligus pendiri Tobatenun, berkesempatan mempresentasikan wastra Nusantara, yaitu kain tenun Batak atau yang lebih dikenal dengan Ulos. Ia memperkenalkan Ulos tidak hanya kepada masyarakat lokal Filipina, khususnya di Kota Baguio, tetapi juga kepada pengrajin tradisional dari seluruh dunia yang hadir di acara tersebut. Kerri menjelaskan filosofi mendalam yang terkandung dalam setiap motif dan warna Ulos—yang tak hanya sekadar kain, tetapi juga memiliki makna simbolis yang digunakan dalam berbagai acara sakral, seperti pernikahan.  

Lebih dari sekadar memperkenalkan Ulos, Kerri juga menjelaskan peran Tobatenun sebagai sebuah social enterprise yang tidak hanya menjadi jenama lokal, tetapi juga memberdayakan seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. Tobatenun memberikan ruang bagi para pengrajin, khususnya perempuan, untuk berkarya dan berkembang sebagai individu di industri kreatif ritel. Melalui komunitas wastra seperti Jabu Borna dan Jabu Bonang, Tobatenun mendukung revitalisasi teknik pewarnaan dan motif Ulos yang hampir punah, sekaligus memberikan kebebasan kepada para pengrajin untuk menghasilkan karya kain kreasi yang unik.  

Hasil karya para partonun tidak hanya berupa kain, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk seperti selendang, syal, busana ready-to-wear, aksesori, hingga merchandise yang cocok dijadikan gift set. Ragam produk ini ditampilkan dalam pagelaran busana di Baguio Convention & Cultural Center, dan tersedia di booth Tobatenun sepanjang acara berlangsung.

Komitmen Tobatenun tidak hanya berfokus pada pelestarian budaya, tetapi juga pada pemberdayaan perempuan. Melalui kampanye  Perempuan Dirayakan, Tobatenun mengajak masyarakat untuk menghargai dan merayakan setiap perempuan dalam perjalanan hidup kita. Kampanye ini menjadi wadah untuk mendukung kesetaraan gender, memberikan hak yang sama, dan menciptakan ruang aman bagi perempuan untuk hidup dan berkarya.  

Partisipasi Tobatenun di WITS 2024 turut menyerukan seluruh masyarakat untuk menjaga tradisi, menghargai kreativitas, dan mendukung perempuan sebagai penjaga warisan budaya yang penuh makna.


Seluruh produk koleksi Tobatenun dapat diakses melalui website dan e-commerce resmi Tobatenun (Shopee & Tokopedia).


Pertanyaan terkait produk lebih lanjut dapat menghubungi kami melalui linktr.ee/Tobatenun
Previous Article Next Article

Leave a comment

Please note, comments must be approved before they are published

Keep in touch with the latest update
Get special discount for new subscribers