Partisipasi Tobatenun pada Talkshow Suara Dekranas : “Wirausaha Baru Tercipta, Perajin Berjaya” dalam rangka HUT Dekranas ke-43 tahun

Partisipasi Tobatenun pada Talkshow Suara Dekranas : “Wirausaha Baru Tercipta, Perajin Berjaya” dalam rangka HUT Dekranas ke-43 tahun

Dalam rangka HUT Dewan Kerajinan Nasional ke-43 tahun, Kementerian Perindustrian menyelenggarakan sebuah talkshow Suara Dekranas dengan tema “Wirausaha Baru Tercipta, Perajin Berjaya”. Dalam talkshow ini dihadirkan 3 narasumber inspiratif yang masing-masingnya membahas dari sudut pandang yang berbeda.  Kerri Na Basaria selaku Founder & CEO Tobatenun yang ikut berpartisipasi secara virtual membahas bagaimana local wisdom khususnya tenun batak menjadi produk unggulan, pandangan dari Didiet Maulana selaku fashion designer ternama terkait perkembangan industri fashion lokal, serta strategi terbaik dalam penetrasi pasar digital oleh Astri Wahyuni dari Tokopedia.


Salah satu poin yang disorot oleh Tobatenun dalam talkshow ini adalah semangat Tobatenun sebagai wirausaha sosial berangkat dari passion untuk mengedepankan tenun batak sebagai warisan budaya tak benda menjadi identitas suatu masyarakat khususnya suku batak. Tobatenun berusaha untuk tetap menjaga pakem ulos atau Tenun Batak demi menjaga nilai budaya, namun juga tetap mendorong inovasi agar nilai budaya tetap berkelanjutan. Inovasi ini dapat dilakukan dengan mengambil inspirasi dari motif tradisional atau kondisi kehidupan lingkungan sekitar untuk dijadikan suatu kreasi yang baru. Hal ini sendiri sudah dilakukan oleh Tobatenun yang menciptakan motif-motif tenun kreasi untuk kemudian dijadikan turunan kain tenun menjadi pakaian ready-to-wear, merchandise, dan juga aksesoris sehingga kain tenun dapat bertransformasi dari pakaian adat menjadi pakaian yang bisa digunakan sehari-hari.


Dari segi penjualan, aspek yang dipegang oleh Tobatenun beranjak konsep story telling. Untuk inspirasi story telling dibalik produk itu sendiri tidak harus diambil dari mana seni budaya itu berasal, contohnya pada tenun ulos tidak hanya bisa mengambil dari budaya batak saja. Agar tidak monoton maka bisa diambil dari konteks lain seperti salah satu koleksi Tobatenun yang terinspirasi dari batu permata. Selain itu, penting untuk mengidentifikasi platform sosial media atau marketplace yang sesuai dengan target market dari produk yang akan kita pasarkan. Dan sebisa mungkin untuk mengutamakan kenyamanan dari customer itu sendiri, bukan hanya sebatas untuk transaksi tapi juga membangun relasi.


Pada talkshow ini juga dibahas mengenai pendampingan dan pengembangan perajin yang merupakan salah satu hal fundamental bagi Tobatenun dengan identitas sebagai wirausaha sosial. Kualitas dari barang yang mengandung nilai seni adalah hal yang sangat krusial terutama bagi pasar internasional. Perlu adanya kurasi terhadap diri sendiri, terus belajar, dan up-to-date terhadap trend mode yang ada. Sehingga pendampingan terhadap para perajin tidak hanya dari segi produksi tetapi juga dari pendekatan secara holistik agar para perajin mendapat pembelajaran secara informal yang dapat secara langsung mempengaruhi kualitas dari hasil karya mereka.

Di sesi tanya jawab, salah satu penonton menanyakan apakah nilai budaya dalam ulos apabila diubah menjadi ukuran yang lebih kecil (mini) dapat mencederai nilai budaya yang terkandung pada ulos tersebut. Melihat dari perspektif Tobatenun yang cenderung menyeimbangkan nilai estetika dan nilai budaya dari sebuah tenun, kreativitas dan inovasi merupakan perlu untuk dilakukan tetapi juga harus menjaga nilai dari budaya terutama untuk tenun yang memiliki pakem-pakem khusus dan tidak bisa dirancukan. Jadi untuk memodifikasi suatu barang yang memiliki nilai budaya seorang perajin harus bisa memilah sendiri mana barang yang tidak mengandung pakem khusus sehingga tidak mencederai nilai budaya dari barang itu apabila terjadi modifikasi.

Sebagai penutup dari talkshow, Kerri na Basaria sebagai founder & CEO Tobatenun mengingatkan bahwa UMKM adalah penggerak ekonomi Indonesia oleh karena itu perajin sebagai pelaku UMKM harus bisa saling menyemangati satu sama lain kepada perajin lainnya. Tetap semangat untuk berinovasi berkreasi melalui karya-karya yang menjadi warisan budaya nusantara.

Previous Article Next Article

Leave a comment

Please note, comments must be approved before they are published

Keep in touch with the latest update
Get special discount for new subscribers